Konsep Dasar dalam Kecerdasan Buatan Oleh Ristian Mahendra
Konsep
kecerdasan buatan atau artificial intelligence memiliki ciri tersendiri. Sistem
kecerdasan buatan umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan
dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan
seperti yang dapat dilakukan manusia. Kecerdasan buatan ini merupakan cabang
dari ilmu komputer yang concerned dengan pengotomatisasi tingkah laku cerdas
(Anita Desiani dan Muhammad Arhami, 2006).
Ada beberapa konsep kecerdasan
buatan yang harus dipahami, yaitu sebagai berikut:
Turing test
Turing Test merupakan
sebuah metode pengujian kecerdasan yang dibuat oleh Alan Turing.Proses uji ini melibatkan seorang penanya
(manusia) dan dua obyek yang ditanyai. Yang satu adalah seorang manusia dan
satunya adalah sebuah mesin yang akan diuji.Penanya tidak bisa melihat langsung
kepada obyek yg ditanyai · Penanya diminta untuk membedakan mana jawaban
komputer dan mana jawaban manusia berdasarkan jawaban kedua obyek tersebut.
·Jika penanya tidak dapat membedakan mana jawaban mesin dan mana jawaban
manusia maka Turing berpendapat bahwa mesin yang diuji tersebut dapat
diasumsikan CERDAS.
PEMROSESAN SIMBOLIK
Komputer semula didisain untuk memproses bilangan/angka-angka
(pemrosesan numerik).Sementara manusia dalam berpikir dan menyelesaikan masalah
lebih bersifat simbolik, tidak didasarkan kepada sejumlah rumus atau melakukan
komputasi matematis.Sifat penting dari AI adalah bahwa AI merupakan bagian dari
ilmu komputer yang melukan proses secara simbolik dan non-algoritmik dalam
penyelesaian masalah
HEURISTIC
Istilah Heuristic diambil dari bahasa Yunani yang
berarti menemukan. Heuristic merupakan
suatu strategi untuk melakukan proses pencarian (search) ruang problema secara
selektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan disepanjang jalur
yang memiliki kemung kinan sukses paling besar.
PENARIKAN KESIMPULAN (INFERENCING)
AI mecoba membuat mesin memiliki kemampuan berpikir atau
mempertimbangkan (reasoning). Kemampuan berpikir (reasoning) termasuk
didalamnya proses penarikan kesimpulan (inferencing) berdasarkan fakta-fakta
dan aturan dengan menggunakan metode heuristik atau metode pencarian lainnya.
PENCOCOKAN POLA (PATTERN MATCHING)
AI bekerja dengan metode pencocokan pola (pattern matching) yang berusaha untuk menjelaskan obyek, kejadian (events) atau proses, dalam hubungan logik atau komputasional.
Sumber : Online Learning Uhamka
Comments
Post a Comment